Perayaan Sumpah Pemuda 2025 di Sekolah Pondok Daun: Warna-warni Budaya dan Kreativitas Siswa
Siswa-siswi Sekolah Pondok Daun merayakan Hari Sumpah Pemuda 2025 dengan penuh semangat dan warna melalui keberagaman budaya Indonesia. Pada 28 Oktober lalu, seluruh siswa dan guru mengenakan baju adat dari berbagai daerah sebagai simbol persatuan dalam perbedaan.
Perayaan dimulai dengan upacara bendera yang dipimpin oleh para petugas dari SD Pondok Daun. Meski langit sempat mendung, upacara tetap berjalan lancar tanpa hujan. Setiap petugas menjalankan tugasnya dengan baik dan mendapatkan pujian dari Ibu Lina selaku Pembina Upacara, juga dari seluruh peserta. Setelah upacara, siswa dan guru berfoto bersama, mulai dari selfie kelompok hingga foto per kelas. Ragam baju adat yang dikenakan membuat setiap foto terlihat meriah dan berwarna.
Setelah sesi foto bersama, giliran adik-adik dari TK Pondok Daun tampil di lomba fashion show. Kalau kakak-kakak SD hingga SMA memakai baju adat daerah, peserta TK justru tampil kreatif dengan kostum hasil karya orang tua mereka dari bahan-bahan daur ulang. Para orang tua turut menemani anak-anaknya di atas panggung sambil menjelaskan tema kostum kepada dewan juri — suasananya hangat sekaligus lucu.
Kegiatan berlanjut dengan berbagai penampilan dari SD Pondok Daun, mulai dari paduan suara yang dipimpin oleh Ibu Nortje, hingga pertunjukan seni dari setiap kelas. Acara SD ditutup dengan lomba fashion show dan pembagian hadiah berupa piala serta aneka makanan daerah yang disiapkan oleh guru dan komite sekolah.
Setelah itu, siswa-siswi SMP menampilkan fashion show dengan penuh percaya diri di atas karpet merah. Baju adat dari Sulawesi Utara, Papua, Tionghoa, dan berbagai daerah lainnya menambah semarak suasana. Puncak acara ditutup oleh fashion show siswa-siswi SMA Pondok Daun, disusul pementasan tari dan nyanyian daerah dari tiap kelas.
Melalui perayaan Sumpah Pemuda tahun ini, siswa-siswi Sekolah Pondok Daun belajar untuk mengekspresikan diri sekaligus menghargai keanekaragaman budaya Indonesia. Sekolah berharap kegiatan seperti ini dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal serta membentuk generasi muda yang saling menghormati perbedaan tanpa kehilangan jati diri bangsa.
Komentar
Belum Ada Komentar