SMA Pondok Daun - Perayaan Lunar New Year 2020
Untuk menyambut dan merayakan Chinese New Year 2020, OSIS SMA Pondok Daun berinisiatif untuk mengadakan acara perayaan Hari Raya Imlek untuk menghargai teman-teman keturunan Tionghoa.
Tujuan utama mereka dalam membuat acara ini adalah untuk memperkuat adanya toleransi antar suku di lingkungan sekolah. Dengan kegiatan ini mereka berharap bisa mempererat persaudaraan antar siswa-siswi maupun guru apapun ras dan agama masing-masing.
Dalam rangkaian kegiatan yang mereka rencanakan, terdapat beberapa kegiatan yang dimulai dari jam 06.00 dan selesai pada pukul 10.00 yang diadakan pada Senin, 27 Januari 2020. Acara ini diadakan hanya setengah hari agar setelah acara siswa-siswi bisa menjalankan KBM seperti biasa dan tidak mengganggu pelajaran terlalu banyak. Untuk memperkental perayaan ini, siswa-siswi diizinkan untuk menggunakan atasan berwarna merah, yang dipercaya menjadi warna favorit orang-orang Tionghoa karena dianggap merah sebagai simbol energi, kebahagiaan, dan keberuntungan.
(06.00 - 07.00) Pengurus OSIS mulai bersiap di lorong untuk menyambut siswa-siswi SMA yang datang. Untuk setiap siswa yang datang akan disambut dengan ucapan "Kiong Hi Fat Chai" atau yang biasa kita kenal dengan "Gong Xi Fa Cai." Kemudian siswa-siswi diberikan hong bao (angpau) simbolis yang berisi permen.
Pada budaya Tionghoa, hong bao biasa diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya ataupun kepada keponakan serta sanak saudara yang belum menikah. Hong Bao sendiri berarti 'bungkus merah' dalam bahasa Mandarin yang melambangkan harapan dan keberuntungan yang diberikan kepada anak-anak. Menurut budayanya, yang terpenting pada hong bao bukanlah uang di dalamnya melainkan pesan yang disampaikan.
(07.00 - 07.15) Siswa-siswi melaksanakan ibadah seperti biasa. Setelah ibadah di kelas masing-masing, siswa-siswi diarahkan untuk turun ke lapangan untuk mengikuti acara yang sudah disiapkan oleh panitia.
(07.15 - 07.30) Sambutan oleh Ma'am Daniel dan panitia selaku pelaksana kegiatan.
(07.45 - 08.00) Siswa-siswi dituntun untuk berpartisipasi dalam lomba "Saiche Xixuegui" atau lomba balap vampir.
(08.00 - 08.15) Siswa-siswi dituntun untuk berpartisipasi dalam lomba "Xixuegui Zhanzheng" atau perang vampir.
(08.20 - 08.30) Siswa-siswi mengikuti lomba "Tou Qiu" atau lomba bola kepala.
(09.30 - 09.50) Penutupan acara secara simbolis dengan penerbangan lampion oleh siswa-siswi setiap kelas
(09.50 - 10.00) Kata penutup
Sangat penting bagi kita untuk menanamkan kepada anak soal nilai-nilai toleransi terutama bagi kita yang tinggal di Indonesia dengan berbagai macam keberagaman. Kita perlu mengajarkan anak-anak tentang adanya perbedaan dan itu adalah warna yang membuat kita rakyat Indonesia berwarna. Kita tidak menyeragamkan mereka untuk membuat mereka menjadi sama satu sama lain, tapi seragam itu adalah simbol siapapun kita sama-sama memiliki hak yang sama untuk mendapat pendidikan. Persatuan Indonesia tentu akan terbentuk ketika setiap kita menerima perbedaan tanpa memandang rendah satu sama lain, melainkan saling menerima kelebihan dan kekurangan dari setiap perbedaan yang kita miliki.
Komentar
Belum Ada Komentar