Tahun Ajaran Baru 2020-2021 Sekolah Pondok Daun
Setelah melewati masa 3 bulan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan karena situasi pandemi COVID-19 yang cukup berat, akhirnya tahun ajaran 2019-2020 pun dapat ditutup dengan baik oleh tiap unit SD, SMP, dan SMA Pondok Daun dengan meluluskan siswa-siswi dengan persentase 100%.
Setelah mendapatkan persentase kelulusan 100% dari setiap unit di tahun ajaran 2019-2020, tentu menjadi tantangan tersendiri untuk melanjutkan pembelajaran efektif di situasi pandemi seperti sekarang. Tantangan terbesar datang dari metode dan teknis pembelajaran yang harus disesuaikan dengan kondisi sekolah dan peserta didik. Meski begitu, Sekolah Pondok Daun tidak tinggal diam dan terus mencari dan mengaplikasikan metode-metode terbaik yang dapat diimplementasikan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif meski tidak bertatap muka secara langsung dengan peserta didik.
Memasuki tahun ajaran baru 2020-2021 Sekolah Pondok Daun memutuskan untuk meningkatkan monitoring dalam sistem pembelajaran dengan mulai menggunakan aplikasi Zoom di setiap hari. Setelah pada pembelajaran selama 3 bulan terakhir menggunakan Google Classroom dan video pembelajaran di Youtube, pihak sekolah mendapat banyak masukan dari orang tua, dewan guru, maupun peserta didik terkait kendala dalam pembelajaran terutama kedisiplinan siswa-siswi dalam belajar dan mengumpulkan tugas-tugas. Dari masukan tersebut, pilihan yang kami pilih adalah untuk menggunakan Zoom Meeting setiap harinya sehingga memungkinkan guru-guru dan wali kelas untuk melakukan monitoring secara langsung kepada siswa-siswi pada fitur video conference.
Meski menggunakan Zoom, namun pertemuan online tidak dilakukan sepanjang hari, tentu karena kami mengerti adanya keterbatasan kuota internet yang dimiliki oleh para peserta didik dan orang tua terutama dalam masa kesulitan ekonomi seperti sekarang. Hal ini juga merupakan keputusan bersama yang sudah dirapatkan bersama seluruh orang tua murid dan mendengarkan masukan dari setiap orang tua murid maupun siswa-siswi peserta didik. Dari hasil yang didapatkan, didapati kesimpulan bahwa 50% dari orang tua ingin menggunakan aplikasi Zoom di setiap pembelajaran secara penuh, 23% orang tua ingin Zoom hanya di awal dan akhir hari pembelajaran, dan 22% orang tua hanya ingin Zoom dilakukan pada pagi hari saja. Setelah mendapat masukan tersebut, pihak Yayasan Pondok Daun memutuskan untuk mencoba metode penggunaan Zoom semi-full day. Yaitu Zoom dilakukan setiap pagi ketika ibadah bersama, yang kemudian dilanjutkan kepada Zoom di setiap awal pelajaran (maksimal 20 menit) dan akan ditutup di jam pelajaran terakhir dengan absensi oleh Wali kelas masing-masing.
Dari metode tersebut kami berharap siswa-siswi bisa mulai mengembalikan kedisiplinan dan tanggung jawab mereka seperti ketika mereka datang langsung ke sekolah. Monitoring dari guru-guru pun kami tingkatkan agar siswa-siswi mulai ingat dengan kewajiban mereka sebagai pelajar setelah selama 3 bulan terakhir sudah terbiasa dengan kebiasaan santai di rumah. Dan dari 3 hari masa pembukaan tahun ajara baru, serta pada pagi hari ini yang merupakan hari pertama pembelajaran, terlihat siswa-siswi sudah mulai disiplin dan mengikuti ibadah maupun KBM dengan tepat waktu.
Tentu program ini belum sepenuhnya sempurna dan akan dikaji kembali dari waktu ke waktu untuk memperbaiki kekurangan dan mengembangkan kelebihannya. Tentu kami sangat menerima masukan dari orang tua murid dan siswa-siswi agar tujuan bersama kita tercapai, yaitu menciptakan pembelajaran yang efektif dan tetap menjaga karakter siswa-siswi meski tidak dapat bertatap muka secara langsung. Program ini pun bisa berubah sewaktu-waktu disesuaikan dengan keadaan, namun orang tua dan siswa-siswi tidak perlu khawatir karena akan ada sosialisasi sebelumnya jika ada perubahan yang akan dilakukan.
Akhir kata, mari kita semua dukung pembelajaran #KelasOnlineSPD yang dilakukan agar dapat berjalan dengan baik sehingga tujuan pembelajaran pun tercapai. Kerjasama yayasan, guru, orang tua dan murid sangatlah penting untuk dijaga dan dilakukan, sehingga ada sinergi positif yang membantu kita menjalankan program-program yang berjalan dan akan berjalan dengan lebih baik lagi.
Komentar
Belum Ada Komentar