Meaning Through Music - Proyek Kreativitas Siswa-Siswi SMA Pondok Daun
Berikut ini adalah salah satu proyek pembelajaran bahasa Inggris untuk siswa-siswi kelas XI SMA Pondok Daun.
Pada proyek ini, Ms. Inggrid selaku guru Bahasa Inggris SMA Pondok Daun meminta anak-anak untuk membuat sebuah aransemen dan cover dari lagu yang sudah ada. Adapun istilah cover merupakan sebuah kegiatan menyanyikan kembali ataupun memainkan kembali sebuah lagu oleh penyanyi yang berbeda. Istilah ini mulai terkenal di zaman sosial media, khususnya di YouTube di mana banyak konten musik didominasi oleh banyaknya cover dari lagu musisi-musisi dan band-band terkenal.
Di proyek ini, sesuai dengan tujuan pembelajarannya yaitu untuk menafsirkan fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan remaja SMA serta menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan remaja SMA.
Ms. Inggrid menyatakan, dengan membuat sendiri (aransemen) pada dasarnya Ia ingin melihat seberapa besar pengaruh lagu dalam kehidupan siswa-siswi secara pribadi dan melihat dari sudut pandang mereka tentang makna dari sebuah lagu. Jadi tidak hanya sebagai penikmat musik, namun mereka mulai menghasilkan sendiri karya mereka walau pada akhirnya mereka hanya mengubah beberapa bagian lagu dan membuat produksi video klip sendiri.
Pada proses produksinya, siswa-siswi menyesuaikan antara suara vokal mereka dengan instrumen yang sudah ada (sampel) serta menyesuaikan beberapa bagian yang tidak pas serta menambahkan beberapa improvisasi di bagian vokal. Cara ini adalah cara yang umum digunakan di masa digital di era banyaknya cover yang ada di media sosial bagi mereka yang ingin menyanyikan/memainkan kembali namun terbatas dari ketersediaan instrumen yang ada.
Bagas (Bagas Pangestu) , Bryan (Bryan Reuven), dan Bram (Jonathan Carlos Abraham) adalah tiga siswa dari kelas XI yang menyukai genre musik Jazz. Untuk itu mereka memilih lagu dengan nuansa Jazz untuk mereka cover dan aransemen kembali. Lagu pilihan mereka adalah "What Do You Feel About Me" dari Arditho Pramono. Pada proses produksi audio di proyek mereka, digunakan sampel musik yang sudah ada dan diisi kembali dengan suara vokal mereka.
Pada proses produksi video klip, mereka menemukan tempat perekaman di daerah Mekar Sari dan Setu Tipar. Banyak referensi video yang menjadi inspirasi mereka, salah satunya adalah video klip "I Love You 3000" dari Stephanie Poetri. Bryan yang memikili ketertarikan di sinematografi bereksperimen pada pengambilan gambar dan editing, dibantu feedback dari Bagas dan Bram.
Dalam proses pembuatan klip, waktu menjadi salah satu kendala yang mereka hadapi. Waktu pengerjaan proyek yang sudah cukup panjang belum bisa mereka manfaatkan dengan baik hingga akhirnya mereka menyelesaikan proyek tersebut dalam waktu kurang dari satu minggu. Pada proses editing, Color Grading menjadi salah satu hal yang diperdebatkan karena adanya perbedaan pendapat terkait tone warna yang mereka ingin gunakan untuk menciptakan kesan seperti video klip Jazz yang cenderung gelap.
Menurut pendapat Bagas, makna dari lagu ini adalah tentang kehidupan remaja yang merupakan fase kedua dimana banyak hal yang terjadi dalam proses pengenalan jati diri dan masa-masa seseorang sudah mulai menemukan cinta. Namun cinta yang ingin digapai itu belum tentu tergapai dan tentang bingung akan perasaan hati. Meski mereka sudah memaknai lagu ini, ternyata tidak serta merta mereka merasa ada relasi antara lagu ini dengan kehidupan mereka.
Hal yang paling berkesan dalam proyek ini bagi mereka adalah momen kebersamaan dalam membuat sebuah karya pada masa pandemik.
Harapan mereka dari proyek tugas ini, mereka ingin membuat karya dengan kerja keras sendiri yang hasilnya adalah hasil terbaik dan membuat mereka bangga dan puas.
Berikut link karya mereka
Meaning Through Music - What Do You Feel About Me Cover by Bagas, Bryan, Bram
Selain mereka, Pieter (Pieter Abraham Brahmanto), Yoel (Yoel Andre), Adela (Adela Putri Setiawan), dan Nane (Febyanne Cecilia) juga terlibat dalam proyek Meaning Through Music.
Mereka berempat memilih lagu "Secret" dari Rendy Pandugo yang mereka audionya mereka produksi selama 11 jam (rekaman dan editing). Mereka harus memisahkan musik dari vokal asli karena tidak menemukan sampel musik untuk lagu tersebut.
Pieter bertugas sebagai editor, Yoel sebagai kameramen, backing vocal, dan model, Adela sebagai model dan vokalis, Nane sebagai vokalis yang memberikan improvisasi pada lagu. Walaupun mereka penikmat genre musik yang berbeda-beda, namun dengan kerjasama mereka, mereka dapat menyatukan visi untuk proyek ini. Hasil yang mereka dapatkan juga cukup maksimal mengingat perekaman vokal mereka dilakukan di tempat yang berbeda-beda.
Pada produksi video, inspirasinya mereka temukan sendiri. Konsep "cerah menuju gelap" mereka pilih ditambah dengan kombinasi nuansa rumput hijau dan awan yang mendung. Video di ambil di daerah Pekapuran dengan tetap menggunakan protokol kesehatan.
Adegan Pieter membanting gitar, Yoel yang berlari di tengah hujan hingga masuk angin menjadi beberapa momen yang mengesankan bagi mereka. Meski begitu, rasa lelah dan waktu yang terbatas tak menjadi kendala besar bagi mereka untuk menyelesaikan proyek ini dengan maksimal, dengan harapan agar karya ini bisa dinikmati banyak orang.
Berikut link karya mereka
Meaning Through Music - "Secret" Rendy Pandugo Cover by Pieter, Yoel, Adela, Nane
Baca Juga :
eSports Competition SMP dan SMA Pondok Daun
Sekolah Pondok Daun Official YouTube Channel
Sekolah Pondok Daun sudah divaksinasi
Komentar
Belum Ada Komentar